Para astronom sudah
sekian lama berusaha untuk mencari tahu bagaimana asal usul terbentuknya
bintang. Dengan berbagai macam teleskop, para astronom mulai mengamati
benda-benda langit dan salah satunya adalah bintang. Setelah diamati, ternyata
bintang-bintang di alam semesta ada yang lahir dan ada pula yang mati.
Bagaimana hal ini dapat terjadi ?
Pada awalnya, alam
semesta mempunyai banyak galaksi. Definisi dari galaksi adalah tempat
berkumpulnya bintang-bintang, planet-planet, dan juga awan gas (nebula). Planet
Bumi yang kita singgahi ini berada di galaksi Milky Way atau yang biasa disebut
dengan galaksi Bima Sakti. Galaksi Bima Sakti mempunyai milyaran bintang yang
tersebar luas. Jika ada bintang yang sudah tua biasanya akan mati dan meledak.
Ledakan dari bintang inilah yang menyebabkan awan gas di galaksi yang semula
tenang menjadi bergerak cepat. Gas-gas itu berputar layaknya seperti sebuah
cakram. Lalu, gas-gas itu menjadi terpusat di tengah cakram. Gas berkumpul menjadi
massa gas yang sangat besar. Bentuknya mirip seperti gumpalan gas berukuran
raksasa. Di dalam gumpalan gas raksasa, gas terus-menerus bergerak dan
bertabrakan. Akibatnya, tekanan dan suhu gas menjadi luar biasa panasnya, yang
menyebabkan gas saling bergabung satu sama lain.
Akhirnya, energi panas yang
sangat dahsyat pun dapat dihasilkan dari proses bergabungnya gas-gas ini.
Suhunya sangat tinggi hingga mencapai ratusan juta ˚C. Dan pada saat itulah
gumpalan gas menjadi tampak bercahaya. Kemudian para astronom menyebutkan bahwa
akhir dari proses itulah sebuah bintang mulai terlahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar